Salam

Selamat datang di blog "Kesejukan Hati". Semoga hati Anda bertambah sejuk setelah membaca.

Jumat, 16 Januari 2009

RESEP 3 N

Apa sih 3 N? Tadinya aku tidak tahu. Paling-paling hanya deretan huruf N yang jumlahnya 3. Kalaupun ada maksudnya, mungkin itu Nanang, Nining, Nunung. Atau nulis, nembang, nari, dan sebangsanya. 3 N bagiku hanya 3 N, tidak ada istimewanya. Biasa saja.

Suatu hari, pandanganku berubah. Aku melihat 3 N bukan lagi hal biasa, melainkan luar biasa. Bahkan bisa dikatakan sesuatu yang istimewa, yang ajaib, yang sungguh luar biasa. Sebab lantaran 3 N inilah aku berani, setidaknya berani mencoba menulis yang aku bisa.

Aku mulai dari N pertama. Bukan Nanang atau nembang, tapi singkatan dari niteni. Aku orang Jawa, jadi aku paham maksudnya. Niteni berarti meneliti, mencermati, mempelajari dan mengingat-ingatnya sebanyak mungkin. Niteni yang dimaksud adalah mencermati karya tertentu yang ingin aku bisai. Misalnya aku ingin bisa menulis puisi yang baik. Maka aku harus mulai niteni puisi yang baik dengan membaca sebnyak mungkin puisi yang baik, lalu mencermati dan mengira-ngira bagaimana proses kreatifnya. Begitu pula bila aku ingin bisa menulis cerpen, artikel, bahkan sebuah buku. Kumpulkan, baca, dan niteni. Itulah N yang pertama.

N kedua singkatan dari Nirokne. Nirokne berarti meniru. Maksudnya, jika telah niteni kita bisa mulai meniru karangan mereka. Mencoba membuat yang sama dengan karangan mereka. Tentu saja tidak boleh sama persis. Kalau sekedar mirip, itu masih boleh.

N ketiga nambahi. Inilah yang penting. Jika hanya sampai niteni dan nirokne, kita akan mendapat predikat plagiator. Dalam tulis-menulis, predikat plagiator itu keji dan menjijikkan. Sama dengan mencuri atau membajak. Tentu kita tidak mau disebut pencuri atau pembajak, bukan? Itulah sebabnya kita harus sampai pada N ketiga, yaitu nambahi sesuatu sebagai kreatifitas kita. Karya yang mirip dengan karya terdahulu kita tambah dengan ide-ide baru, dengan gaya bahasa yang baru, atau sistematika yang baru hasil kreativitas kita. Aku bisa memastikan, bila N ketiga ini digunakan, tidak hanya predikat plagiator yang menjauhi kita, tetapi predikat pembaharu dan inovatorlah yang akan melekat di pundak.

Nah, mulailah dengan 3 N. Jangan pandang 3 N biasa-biasa saja. Jangan anggap 3 N itu Nanang, Nining, dan Nunung atau nembang, nari, njoget. Pandanglah 3 N adalah Niteni, Nirokne, dan Nambahi. Lalu ayo latihan dari sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar